MARINGAN O. SIRAIT ( 1032150002)
HARYATI H. MANALU (1032150008)
Pengertian
ERP
ERP adalah sebuah sistem informasi perusahaan yang
dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas
yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap
ERP merupakan software yang mengintegrasikan semua
departemen dan fungsi suatu perusahaan ke dalam satu system yang dapat melayani
semua kebutuhan perusahaan, baik dari departemen penjualan, HRD, produksi atau
keuangan.
Syarat terpenting dari system ERP adalah Integrasi.
Integrasi yang dimaksud adalah menggabungkan berbagai kebutuhan pada satu
software dalam satu logical database, sehingga memudahkan semua departemen
berbagi informasi dan berkomunikasi. Database yang ada dapat mengijinkan setiap
departemen dalam perusahaan untuk menyimpan dan mengambil informasi secara
real-time. Informasi tersebut harus dapat dipercaya, dapat diakses dan mudah
disebarluaskan. Rancangan perangkat lunak modular harus berarti bahwa sebuah
bisnis dapat memilih modul-modul yang diperlukan, dikombinasikan dan
disesuaikan dari vendor yang berbeda, dan dapat menambahkan modul baru untuk
meningkatkan unjuk kerja bisnis.
Konsep Dasar ERP dapat diterjemahkan
sbb:
ERP terdiri atas paket software komersial yang menjamin integrasi yang
mulus atas semua aliran informasi di perusahaan, yang meliputi keuangan,
akuntansi, SDM, rantai pasok, dan Informasi Keuangan.
Sistem ERP
adalah paket sistem informasi yang dapat dikonfigurasi, yang mengintegrasikan
informasi dan proses yang berbasis informasi di dalam dan melintas area
fungsional dalam sebuah organisasi. ERP merupakan satu basis data, satu aplikasi
dan satu kesatuan antarmuka di seluruh enterprise.
Tujuan
sistem ERP
1. Mengkoordinasikan bisnis organisasi secara
keseluruhan.
2. Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis
3. Membagi database yang umum dan praktek bisnis
melalui enterprise
4. Menghasilkan informasi yang real-time
5. Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan
perencanaan
Kelebihan-kelebihan dari ERP (Jogiyanto, 2003) :
1. Integrasi
antara area fungsional yang berbeda untuk meyakinkan komunikasi, produktifitas
dan efisiensi yang tepat.
2. Rancangan
Perekayasaan
3. Pelacakan
pemesanan dari penerimaan sampai fulfillment
4. Mengatur
saling ketergantungan dari proses penagihan material yang kompleks
5. Pelacakan 3
cara yang bersesuaian antara pemesanan pembelian, penerimaan inventori, dan
pembiayaan
6. Akuntasi
untuk keseluruhan tugas: melacak pemasukan, biaya dan keuntungan pada level
inti
Kelemahan-kelemahan dari ERP (Jogiyanto, 2003) :
- Implementasi ERP sangat sulit karena penerapannya yang terintegrasi dan organisasi harus merubah cara mereka berbisnis. Kesulitan penerapan ERP ditambah dengan adanya resistance to change dari personil yang terkena imbasnya akibat perubahan proses dari bisnis
- Biaya implementasi ERP yang sangat mahal
- Organisasi hanya memikirkan manfaat yang besar dari penerapan ERP tetapi tidak mempersiapkan personilnya untuk berubah
- Permasalahan lainnya adalah pada personil yang tiba-tiba dibebani dengan tanggung jawab yang lebih besar dengan kesiapan yang kurang baik mental maupun keahliannya.
MANFAAT ERP
Berikut ini
adalah sebagian kecil manfaat dengan diaplikasikannya ERP bagi perusahaan:
1. Integrasi data keuangan
Untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top management bisa melihat
dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik.
2. Standarisasi Proses Operasi.
Menstandarkan proses operasi melalui implementasi best practice sehingga
terjadi peningkatan produktivitas, penurunan efisiensi dan peningkatan kualitas
produk.
3. Standarisasi Data dan Informasi
Menstandarkan data dan informasi melalui keseragaman pelaporan, terutama
untuk perusahaan besar yang biasanya terdiri dari banyak business unit dengan
jumlah dan jenis bisnis yg berbeda-beda.
Tanda-tanda
kegagalan ERP
1. Kurangnya komitmen top management
2.
Kurangnya pendefinisian kebutuhan perusahaan (analisis strategi bisnis)
3. Cacatnya proses seleksi software (tidak lengkap atau
terburu-buru memutuskan)
4. Kurangnya sumber daya (manusia, infrastruktur dan
modal)
5. Kurangnya ‘buy in’ sehingga muncul resistensi untuk
berubah dari para karyawan
6. Kesalahan penghitungan waktu implementasi
7. Tidak cocoknya software dgn business process
8. Kurangnya training dan pembelajaran
9. Cacatnya project design & management
10. Kurangnya komunikasi
TAHAPAN EVOLUSI ERP
aTahap I : Material Requirement Planning (MRP)
Merupakan cikal bakal dari ERP,
dengan konsep perencanaan kebutuhan material
Tahap II: Close-Loop MRP
Merupakan sederetan fungsi dan tidak hanya terbatas pada MRP, terdiri
atas alat bantu penyelesaian masalah prioritas dan adanya rencana yang dapat
diubah atau diganti jika diperlukan
Tahap III: Manufakturing Resource Planning (MRP II)
Merupakan pengembangan dari close-loop MRP yang ditambahkan 3 elemen
yaitu: perencanaan penjualan dan operasi, antarmuka keuangan dan simulasi
analisis dari kebutuhan yang diperlukan
dTahap IV: Enterprise Resource Planning
Merupakan perluasan dari MRP II yaitu perluasan pada beberapa proses
bisnis diantaranya integrasi keuangan, rantai pasok dan meliputi lintas batas
fungsi organisasi dan juga perusahaan dengan dilakukan secara mudah
eTahap V: Extended ERP (ERP II)
Merupakan perkembangan dari ERP yang diluncurkan tahun 2000, serta lebih
konflek dari ERP sebelumnya.
Tabel Tahapan revolusi ERP
Aplikasi Sistem ERP,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Procurement
2. Sales dan Distribusi
3. Finance dan Accounting
4. Persediaan (Inventory)
5. Produksi dan Operasi
6. Customer Relationship Manajemen
7. Sumber Daya Manusia
1. Procurement
2. Sales dan Distribusi
3. Finance dan Accounting
4. Persediaan (Inventory)
5. Produksi dan Operasi
6. Customer Relationship Manajemen
7. Sumber Daya Manusia