Disusun oleh Reynol & Febyola
Pengertian Just In Time (JIT)/Definisi Konsep JIT
Pengertian Just In Time (JIT)/Definisi Konsep JIT
JIT
(Just in Time) adalah suatu sistem
yang memusatkan eliminasi aktivitas pemborosan dengan cara memproduksi produk
sesuai dengan permintaan konsumen dan hanya membeli bahan sesuai dengan
kebutuhan produksi .
Tujuan
strategis JIT adalah :
1.
Meningkatkan Laba
2.
Memperbaiki posisi persaingan perusahaan
Tujuan tersebut dapat
dicapai dengan cara :
1.
Mengeliminasi atau mengurangi persediaan
2.
Meningkatkan mutu
3.
Mengendalikan aktivitas supaya biaya rendah (sehingga memungkinkan harga
jual rendah dan laba meningkat)
4.
Memperbaiki kinerja pengiriman
JIT pemanufakturan
didasarkan pada konsep :
1.
Hanya memproduksi produk sejumlah yang diminta oleh konsumen (kuantitas)
2.
Memproduksi produk bermutu tinggi
3.
Memproduksi produk berbiaya rendah
4.
Memproduksi produk berdaur waktu yang tepat
5.
Mengirimkan produk pada konsumen tepat waktu
JIT mempunyai 4 aspek pokok yaitu sebagai berikut :
1.
Semua aktivitas yang tidak bernilai tambah terhadap produk atau kepuasan
harus dieliminasi
2.
Adanya konsumen untuk selalu meningkatkan mutu menjadi lebih tinggi
3.
Selalu diupayakan penyempurnaan berkesinambungan
4.
Menekankan pada penyederhanaan aktivitas dan peningkatan pemahaman
terhadap aktivitas
Sistem Informasi Manufaktur adalah suatu sistem berbasis komputer yang
bekerja dalam hubungannya dengan Sistem Informasi fungsional lainnya untuk
mendukung manajemen perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan
manufaktur produk perusahaan yang pada dasarnya tetap bertumpu pada
input,proses dan output.
v Pengumpulan
(pendokumentasian) data dari lingkungan
v Pengujian data
v Pemeliharaan data,untuk
menjamin akurasi dan kemutakhiran data
v Keamanan data untuk
menghindari kerusakan serta penyalahgunaan data
v Pengambilan data dalam
bentuk laporan untuk memudahkan pengolahan data yang lain
Sub Sistem Output
Adalah informasi yang dihasilkan dari hasil
pengolahan data yang dapat dibagi 3 Bagian yaitu produksi, persediaan dan
kualitas dimana ketiganya ini tidak meninggalkan unsur biaya yang terjadi
didalamnya.
a.
Sub sistem produksi
Adalah segala hal yang
bersangkutan dengan proses yang terjadi disetiap divisi kerja atau pun
departemen yang mengukur produksi dalam hal waktu, menelusuri arus kerja dari
satu langkah berikutnya.
b.
Sub sistem persediaan
Tingkat persediaan perusahaan
sangat penting karena menggambarkan inestasi yang besar dimana suatu barang
dipengaruhi oleh jumlah unit yang dipesan dari pemasok setiap kalinya dan
tingkat persediaan rata-rata dapat diperkiraan dari separuh kuantitas pesanan
ditambah safety stock.
c.
Sub sistem kualitas
Adalah semua hal yang
berhubungan dengan kualitas, baik waktu, performa kerja mau pun pemilihan
supplier. Fungsi dari sub sistem kualitas adalah mengukur kualitas material
saat material diubah (proses control,maintenance,dan specification)
Sistem informasi manufaktur menggunakan komputer
baik secara konseptual mau pun sebagai suatu elemen dalam sistem produksi
fisik. Ada pun yang termasuk dalam komputer sebagai bagian dari sistem fisik
adalah:
DEFINISI SISTEM
INFORMASI MANUFAKTUR
Sistem Informasi
Manufaktur adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja dalam hubungannya
dengan Sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung manajemen perusahaan
dalam pemecahan masalah yang Berhubungan dengan manufaktur produk perusahaan
yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input barang, proses dan Output barang.
MANFAAT SISTEM
INFORMASI MANUFAKTUR
Manfaat digunakannya
sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Hasil produksi
perusahaan lebih cepat dan tepat waktu karena sistem iinformasi manufaktur
menggunakan komputer sebagai alat proses data.
2. Arsip lebih terstruktur karena menggunakan sistem database
3.Sistem informasi manufaktur yang berupa hasil produksi semakin cepat, tepat
dan berkurangnya jumlah sisa bahan yang tidak terpakai.
(contoh: mengurangi human error,mengurai terjadinya sistem yang error).
MODEL SISTEM
INFORMASI MANUFAKTUR
Input Data /Informasi
Input data berupa data
interrnal , data internal merupakan data intern sistem keseluruhan yang
mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data ini
meliputi sumber daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya yang
mendukung proses secara keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas
material, frekuensi perawatan.
KOMPUTER SEBAGAI
BAGIAN DARI SISTEM FISIK
Adapun yang termasuk
dalam komputer sebagai bagian dari sistem fisik adalah:
- Computer Aided Design (CAD)
Program komputer untuk menggambar suatu produk atau
bagian dari suatu produk yang ingin digambarkan bisa diakili oleh garisgaris
maupun simbol-simbol yang memiliki makna tyertentu.CAD bisa berupa gambar dimensi dan gambar 3 dimensi. CAD yang lebih
sering disebut Computer Aided Engineering (CAE), melibatkan penggunaan komputer
untuk membantu rancangan produk yang di manufaktur.
(contoh: dengan adanya Computer Aided
Design mempercepat desain)
- Computer Aided Msanufacturing (CAM)
Penerapan komputer dalam proses produksi dimana
mesin yang dikendalikan komputer seperti bor dan mesin bubut menghasilkan produk sesuai
dengan spesifikasi yang diperoleh dari database rancangan.
Otomatisasi perusahaan sekarang ini disertai
teknologi CAM, karena produksi dapat berlangsung lebih cepat dan tepat
dibandingkan bila menerapkan tenaga manusia seutuhnya sehingga memungkinkan
berkurangnya sisa bahan produksi yang tidak berguna. CAM biasanya digunakan
oleh para insinyur dan arsitek dalam penerapannya.
(contoh:
untuk : 1.mendapatkan produk
bentuk konsisten, 2. mengurangi sampah )
- Robotik (Industrial Robots/IR)
Penerapan komputer yang lain dalam pabrik adalah
robotik industrial. Alat yang secara otomatis menjalankan tugas-tugas tertentu
dalam proses manufaktur yang memungkinkan perusahaan untuk memotong biaya dan
mencapai tingkat kualitas yang tinggi, juga digunakan untuk melakukan pekerjaan
yang mngandung resiko seperti melakukan pekerjaan di tempat yang bertemperatur
tinggi sehingga mengakibatkan kinerja dan keefektigfan robot kurang maksimal.
KOMPUTER SEBAGAI
SISTEM INFORMASI
- Sistem Pemesanan Kembali ( Re-order Point/ROP) (proses penggunan bahan baku cepat atau lambat)
Setelah kompuer pertama kali diterapkan dan berhasil dalam area akuntansi,
komputer diberikan tugas mengendalikan persediaan(inventory
control). Pendekatan reaktif yang
sederhana yaitu menunggu hingga saldo suatu jenis barang mencapai tingkat
tertentu dan kemudian memicu pesanan pembelian atau suatu proses produksi.
Tingkat barang yang berfungsi sebagai pemicu disebut titik pemesanan kembali
disebut sistem titik pemesanan kembali (re-order/ROP). Beberapa istilah dalam
ROP antara lain::
-- Stock-out : Kehabisan persdiaan
-- Lead
time : waktu yang dibutuhkan pemasok
untuk menigi pesanan
-- Safety
stock : persediaan
aman
Rumus menghitung ROP :
R=LU+S
R= titik pemesanan kembali L= Lead time pemasok S=
tingkat safety stock (dalam unit) U= tingkat pemakaian (
jumlah unit yang digunakan atau terjual setiap hari)
5 faktor untuk mengetahui re-order
point:
- Quantity
- Kelandaian
- Normality
- Seasonal
- Buffer stock
Perusahaan biasanya
melakukan pemesanan sebelum stok habis sama sekali, dengan demikian selalu ada
kesempatan bagi perusahaan untuk melakukan kegiatannya sambil menunggu
pengiriman dari pemasok yang belum datang, atau penggunaan stok akan dikurangi
selama jangka lead time. Jika kekosongan stok terjadi, perusahaan tidak dapat
menjalankan proses produksinya yang mengakibatkan perusahaan rugi.
Kegiatan Operasional Manufaktur selain didukung oleh Sistem Informasi Manufaktur, juga
didukung oleh beberapa system ang dipergunakan sebagai pengganti Sistem
Informasi Manufaktur, yakni:
- CIM (Computer Integrated Manufacturing) adalah suatu sistem yang menggabungkan berbagai teknik untuk menciptakan produk manufaktur yang berkualitas tinggi secara efisien
- ROP (Re-Order Point) adalah suatu sistem yang didasarkan pada keputusan pembelian berdasarkan titik pemesanan kembali
- MRP (Material Requirements Planning) adalah suatu sistem yang digunakan untuk perencanaan bahan baku dalam proses produksi
- MRP II (Material Resource Planning) adalah suatu sistem yang dipergunakan untuk memperkecil persediaan dan penggunaan mesin secara efektif dengan memadukan MRP dan penjadwalan produksi dan operasi pada bengkel kerja
- JIT (Just In Time) adalah suatu sistem yang dipergunakan untuk mengatur bahan baku dan barang jadi agar tetap dalam keadaan minimum dan tiba tepat waktu kerja pada saat diperlukan.
Sub Sistem Input
Sub sistem input terdiri
dari
- Sistem Informasi akuntansi
Mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi
manufaktur dan data lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan
pemasok. Sebagai contoh, pegawai produksi memasukan data ke dalam terminal
dengan menggunakan kombinasi media Sebagai contoh pegawai produksi memasukan
data ke dalam terminal dengan menggunakan kombinasi media yang dapat dibaca
mesin dan keyboard. Media berbentuk dokumen dengan bar code yang dapat dibaca
secara optik atau dngan tanda pensil yang dapat dibaca secara optik, dan kartu
plastik dengan garis-garis catatan yang dapat dibaca secara magnetis. Setelah
dibaca data ditransmisikan ke komputer pusat untuk memperbarui database..
- Sub sistem Industrial engineering (IE)
Industrial Engineering merupakan analisis sistem
yang terlatih khusus yang mempelajari operasi manufaktur dan membuat
saran-saran perbaikan. Industrial engineering terdiri dari proyekproyek
pengumpulan data khusus dari dalam perusahaan yang menetapkan berapa lama waktu
yang dibutuhkan untuk suatu produksi.
c.. Sub sistem Intelijen Manufaktur
Sub sistem Intelijen manufaktur berfungsi agar
manajemen manufaktur tetap mengetahui perkembangan terakhir mengenai
perkembangan terakhir mengenai sumber-sumber pekerja, material dan mesin. Ada
pun yang termasuk dalam sub sistem iintelijen manufaktur adalah :
1. Informasi pekerja, manajemen manufaktur harus
memperhatikan serikat pekerja yang mengorganisasikan para pekerja
perusahaan. Baik dalam sistem kontrak,, tak berjangka maupun borongan.
2. Sistem
formal, manajemen manufaktur memulai arus informasi pekerja dengan menyiapkan
permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemen sumber daya manusia dan data
dari berbagai elemen lingkungan yang menghubungkan kepada pihak pelamar.
3. Sistem
informal, arus informasi antar pekerja dan manajemen manufaktur sebagian besar bersifat
informal arus itu berupa kontak harian antara pekerja dan manajer mereka.
Sub sistem kualitas
mempunyai pendekatan khusus untuk meningkatkan kualitas produksinya denganmenggunakan total uality
management (TQM) yaitu manajemen keseluruhan perusahaan sehingga
perusahaan unggul dalam semua dimensi produk dan jasa yang penting bagi semua
pelanggan. Keyakinan dasar yang melandasi TQM adalah:
- Kualitas ditentukan oleh pelanggan dan manajemen yang digunakan
- Kualitas dicapai oleh manajemen
- Kualitas adalah seluruh tanggung jawab seluruh penghuni perusahaan.
- Sub sistem biaya
Komponen
biaya termasuk dalam semua subsistem yang ada. Tujuan perusahaan manufaktur
secara umum adalah mencapai keuntungsn dari hasil penjualan produknya. Oleh
karena itu , sebuah sistem informasi tidak akan pernah terlepas unsur biaya
yang terjadi didalamnya. Sub sistem biaya berfungsi untuk mengukur biaya yang
terjadi selama proses produksi terjadi. Unsur-unsur pengndalian biaya ada 2
yaitu standar kerja yang baik dan sistem untuk melaporkan rincian kegiatan saat
trjadinya proses produksi yang akurat. Sub sistem biaya dibagi menjadi yaitu:
v Biaya
Pemeliharaan
Biaya
pemeliharaan//biaya penyimpanan biasanya dinyatakan sebagai presentase biaya
tahunan dari barang, mencakup kerusakan, pencurian, keusangan, pajak dan
asuransi.
v Biaya pembelian
Mencakup
biayabiaya yang terjadi saat material dipesan, waktu pembelian, biaya telpon,
biaya sekretaris, biaya formullir pesanan pemblian dan sebagainya.
Pengertian MRP/Material requirement
planning
Material Requirement Planning /
Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku)
: suatu konsep dalam manajemen produksi
/ operasi yang membahas tentang cara yang tepat kuantitas dalam perencanaan kebutuhan
bahan baku dalam proses produksi yang cukup, sehingga bahan yang dibutuhkan
dapat tersedia sesuai dengan yang direncanakan.
Penggunaan model persediaan MRP yang
efektif mengharuskan manajer operasi mengetahui hal-hal sebagai berikut :
(1) Jadwal induk produksi (apa yang akan
dibuat dan kapan akan dilakukan),
contoh: pruduction master plan
production budget
(2) Spesifikasi atau bill of material (bagaimana produk akan dibuat),
Contoh: Buku resep, production manual,
kualitas standar.
(3) Ketersediaan persediaan (apa yang
ada di persediaan),
Contoh: safety stock
(4) Pesanan yang harus dipenuhi kapan dan harus datang(apa yang dipesan),
Contoh: ROP
(5) Lead time (berapa lama waktu yang
diperlukan untuk mendapatkan berbagai komponen , waktu yang terlama untuk suatu
proses produksi terjadi).
Tujuan MRP :
(1) Meminimalkan (minimum = 0)
persediaan dimana pembelian bahan baku dilakukan sebatas yang diperlukan saja.
(2) Mengurangi risiko karena keterlambatan produksi atau pengiriman ( jadwal udah ditentukan) janji komitmen = realita
(3) Komitmen yang realistis, dimana jadual produksi diharapkan dapat dipenuhi sesuai rencana, sehingga komitmen terhadap pengiriman barang dapat dilakukan secara lebih realistis
(4) Meningkatkan efisiensi, karena jumlah persediaan, waktu produksi dan waktu pengiriman barang dapat direncanakan lebih baik sesuai dengan jadual induk produksi costnya lebih kecil dibanding benefit pada periode dlu sebelum MRP dan sesudah harus lebih besar = (C<B)0 harusnya lebih kebil C<B)n
(2) Mengurangi risiko karena keterlambatan produksi atau pengiriman ( jadwal udah ditentukan) janji komitmen = realita
(3) Komitmen yang realistis, dimana jadual produksi diharapkan dapat dipenuhi sesuai rencana, sehingga komitmen terhadap pengiriman barang dapat dilakukan secara lebih realistis
(4) Meningkatkan efisiensi, karena jumlah persediaan, waktu produksi dan waktu pengiriman barang dapat direncanakan lebih baik sesuai dengan jadual induk produksi costnya lebih kecil dibanding benefit pada periode dlu sebelum MRP dan sesudah harus lebih besar = (C<B)0 harusnya lebih kebil C<B)n
Manfaat MRP :
Ø Peningkatan pelayanan dan kepuasan konsumen dan saat kapan dan karena apa? ( sesuai
dengan waktu konsumen yang diinginkan)
Ø Peningkatan pemanfaatan fasilitas dan tenaga kerja ( memanfaatkan
fasilitas semua tanpa ada yang menganggur)
Ø Perencanaan dan penjadualan persediaan yang lebih baik ( ada fakta)
Ø Tanggapan yang lebih cepat terhadap perubahan dan pergeseran pasar
Ø Tingkat persediaan menurun tanpa mengurangi pelayanan kepada
konsumen (sesuai dengan kegiatan perusahannya).
Manfaat Integrasi MRP dan JIT :
1. Penggabungan sistem MRP dan sistem
JIT di dalam pabrik akan memberikan manfaat yang terbaik dari keduanya
2. Penggabungan ini menghasilkan jadual utama / jadual induk produksi yang baik
3. Adanya kebutuhan persediaan yang akurat dari sistem MRP
4. Terlihat adanya penurunan persediaan barang dalam proses karena penggunaan sistem JIT
5. Sistem MRP sangat efektif dalam mengurangi persediaan
2. Penggabungan ini menghasilkan jadual utama / jadual induk produksi yang baik
3. Adanya kebutuhan persediaan yang akurat dari sistem MRP
4. Terlihat adanya penurunan persediaan barang dalam proses karena penggunaan sistem JIT
5. Sistem MRP sangat efektif dalam mengurangi persediaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar